Contoh Proposal Usaha

 Proposal Usaha
Kelompok Tani dalam rangka pengajuan kredit usaha

I.      LATAR BELAKANG
1.1.           Dasar Gagasan Umum
1.1.1       Prospek Pasar
Produksi kerajinan rak sepatu (rakuk) merupakan produksi hasil kerajinan yang terbuat dari bambu, merupakan hasil kerajinan masyarakat tani, menjadi salah satu unggulan kerajinan dari dusun Cisitu Desa Sukasari, dan bahkan menjadi salah satu sentra kerajinan rak buku yang ada, hal ini dikarenakan banyaknya permintaan atas kerajinan tersebut, baik dari daerah propinsi Jawa Barat sendiri, bahkan sampai Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali  serta didukung oleh banyaknya bahan baku yang ada  di daerah sendiri serta sumber daya manusianya, baik pengrajin maupun pemasaran.
1.1.2       Manfaat Ekonomi
Pembuatan Kerajinan Rakuk merupakan proses pemanfaatan limbah dari hasil bambu menjadi barang yang dapat dimanfaatkan menjadi rak sepatu, atau rak buku, sehingga limbah yang tadinya dibuang begitu saja menjadi dapat dijual dan hasil dari limbah tersebut menjadi punya nilai ekonomis yang lebih tinggi.
1.1.3       Manfaat sosial
Dengan adanya usaha kerajinan bambu dan dikembangkannya usaha ini sudah terlihat dengan jelas sedikitnya pengannguran didaerah dimana usaha ini berlangsung dapat dikurangi,baik laki-laki maupun perempua, sekaligus memberikan peluang usaha kepada masyarakat serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga kesejahtraan masyarakat dapat ditingkatkan
1.2.           Pengelola
Kerajinan hasil olahan bambu salah satunya kerajinan rak sepatu yang ada dimasyarakat tergabung dalam kelompok Tani Pengolah Hasil Pertanian Mekar Sawargi yang ada di dusun Cisitu dengan jumlah anggota yang tergabung 55 anggota.  Dengan kepengurusan kelompok terdiri dari :
Ketua               :  Toto
Sekretaris        :  Joko
Bendahara       :  Satriman
Sekretariat       :  Dusun Cisitu
 Dari kesemua anggota tersebut merupakan anggota Koperasi Tani Mukti Mandiri Mekar Sawargi dengan Badan Hukum No : 192 / BH / KDK / 10.13 /III/ 2000.  Dengan sekretariat Dusun Cisitu RW 12 Desa Sukasari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang          

II.         ASPEK PASAR
2.1.           Gambaran Umum Pasar
2.1.1.     Jenis Produk
Produk kerajinan Kelompok Pengolah hasil pertanian salah satunya yang dihasilkan dari limbah bambu menjadi hasil  kerajinan berupa  rak sepatu dengan ukuran tinggi 90 cm dan lebar 30 cm.
2.1.2.     Wilayah Pemasaran
Permintaan hasil kerajinan rak sepatu bukan hanya wilayah tingkat kecamatan maupun kabupaten setempat tetapi sudah mulai keluar dari wilayah propinsi Jawa Barat, diantaranya Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan sampai ke Bali.
2.2.           Permintaan
2.2.1.     Jumlah permintaan terhadap produk
Permintaan hasil kerajinan kelompok tani pengolah hasil pertanian banyak diminta oleh para Bandar, maupun pedagang  rak sepatu yang memasarkan langsung ke luar propinsi.
            Sehingga permintaan dari satu bandar saja bisa 1000 buah rak sepatu per minggu, Penampung yang ada ± 5 bandar, diperkirakan 3 bandar aja yang bisa disuplai permintaannya oleh kelompok maka  permintaan yang dipenuhi ± 144.000 buah rak sepatu, 2 pedagang langsung ± 9600 buah per tahun.  Sehingga kebutuhan total permintaan ± 153.600 buah rak sepatu per tahun.

2.2.2.     Proyeksi permintaan selama 5 tahun mendatang
Tahun
Proyeksi Permintaan /tahun (Unit)
Ke 1
± 240.000
Ke 2
± 264.000
Ke 3
± 290.400
Ke 4
± 319.440
Ke 5
± 351.384
Kenaikan permintaan diasumsikan 10 % per tahun

2.3.           Penawaran/pesaing
2.3.1.     Jumlah produk sejenis di pasar
Nama Pengrajin
Kapasitas Produksi/tahun(unit)
Pengrajin Bukan Anggota Kelompok
± 15.000
Pengrajin Desa Genteng
± 45.000
Pengrajin Dusun Citaman
± 10.000
Pengrajin Dusun Pasir Hantap
± 15.000
Total
± 85.000

Proyeksi penawaran/pesaing selama 5 tahun mendatang.
Tahun
Proyeksi Penawaran /tahun (Unit)
Ke 1
± 85.000
Ke 2
± 93.500
Ke 3
± 102.850
Ke 4
± 113.135
Ke 5
± 124.448
Kenaikan penawaran diasumsikan 10 % per tahun
2.4.           Rencana penjualan dan pangsa pasar
Usaha pembuatan kerajinan rak sepatu  yang ada di masyarakat udah berjalan ± 15 tahun sehingga daerah tersebut menjadi satu-satunya daerah sentra kerajinan rak sepatu
Tahun
Permintaan
Penawaran
Peluang pasar
Rencana penjualan
Pangsa pasar
Ke 1
± 240.000
± 85.000
± 155.000
120.000
77 %
Ke 2
± 264.000
± 93.500
± 170.500
120.000
70 %
Ke 3
± 290.400
± 102.850
± 187.550
125.000

67 %
Ke 4
± 319.440
± 113.135
± 206.305
125.000
60 %
Ke 5
± 351.384
± 124.448
± 226.936
125.000
55 %
2.5.           Stategi pemasaran pesaing
Kerena pada umumnya masyarakat dusun Cisitu merupakan pengrajin hasil olahan bambu, diantaranya menghasilkan kerajinan rak sepatu.  Terkadang setiap pengrajin lain mencari bahan bakunya sendiri-sendiri dan membuat sendiri serta penjualannya dengan memasarkan sendiri. Sehingga untuk memproduksinyapun memerlukan waktu yang lama, yang akhirnya permintaan untuk pihak luar jarang dipenuhi
2.6.           Strategi pemasaran Kelompok
Untuk memenuhi permintaan rak sepatu pada konsumen maka kelompok akan selalu menjaga mutu produk dan jumlah produk, kerena tergabung dalam suatu wadah, walaupun masih beranggotakan 55 anggota para pengrajin sudah mulai terkoordinir hasil kerajinan tersebut sehingga untuk memenuhi permintaan atas hasil kerajinan rak sepatu pada penampung maupun pedagang binaan sesuai rencana sedikitnya bisa terpenuhi, walaupun masih banyak peluang pasar atas permintaan yang tidak terlayani.  Namun hal tersebut untuk memenuhi permintaan kelompok akan berusaha untuk mensuplai bahan baku yang dibutuhkan oleh anggota sesuai dengan rencana produksi anggota yang dibutuhkan, serta akan mencoba menawarkan dengan penampung-penampung yang lain baik yang ada di kabupaten  maupun penampung propinsi yang lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengan.

III.      ASPEK PRODUKSI
3.1.           Produk hasil kerajinan kelompok
Rak sepatu merupakan salah satu produk kerajinan yang dibuat oleh masyarakat dusun Cisitu yang tergabung dalam kelompok tani Pengolah Hasil Pertanian Mekar Sawargi dari limbah bambu yang dibuat menjadi kerajinan yang mempunyai nilai tambah ekonomis dengan ukuran  lebar 60 cm tinggi 90 cm yang dapat dipergunakan untuk bahan perabot rumah tangga bagi masyarakat
3.2.           Proses Produksi
Skema/bagan alur proses produksi.
              Bahan Baku                 Pengeringan               Pembuatan Produk
                                                     bahan baku


 


                   Jual                                                       Finishing/pengecetan
3.3.           Kapasitas Produksi
Untuk memproduksi Hasil kerajinan rak sepatu sesuai dengan rencana penjualan kelompok maka kelompok mengkoordinir anggota yang terdiri dari 55 anggota maupun masyarakat pengrajin yang belum tergabung dalam kelompok guna mengembangkan hasil produksi, Dari kemampuan pengrajin setiap 2 hari mampu memproduksi 15 unit rak sepatu, kemampuan  anggota yang 55 kapasitas produksi per tahun ± 148.500 unit. Maka kelompok berusaha dalam tahun pertama merencanakan 120.000 unit rak sepatu serta tahun-tahun berikutnya direncanakan adanya peningkatan lima tahun kedepan.
Tahun
Rencana Produksi /tahun (Unit)
Ke 1
± 120.000
Ke 2
± 120.000
Ke 3
± 125.000
Ke 4
± 125.000
Ke 5
± 125.000
Dengan sewa gudang Rp. 100.000/bulan sehingga Rp 1.200.000 /tahun.

3.4.           Mesin dan Peralatan
Mesin dan Pelalatan
Jumlah
Harga (Rp)
Total (Rp)
1.      Golok

55
30.000
1.650.000
2.      Pisau

55
10.000
550.000
3.      Palu
55
25.000
1.375.000
Jumlah Total
3.575.000
3.5.           Bahan baku dan Pembantu
Rincian kebutuhan bahan baku dan pelengkap untuk produksi 5.000/bulan sesuai dengan rencana target penjualan tahun pertama yaitu produksi 60.000 Unit.
Bahan baku dan pembantu
Fungsi
Jumlah
Harga (Rp)
Total (Rp)
Bambu
Sebagai bahan baku kerajinan
334 pikul
20.000/pikul
6.680.000
Paku kecil
Penguat kerajinan
250kg
25.000
6.250.000
Paku besar
Penguat kerajinan
225 kg
16.000
3.600.000
Cat
Finishing, estetika
5.000 Unit
700
3.500.000
Jumlah Total
20.030.000
Pembelian bahan baku secara kontan dan cukup tersedia serta berkesinambungan.
3.6.           Tenaga kerja langsung
Untuk biaya tenaga produksi kelompok tidak mengeluarkan biaya, kerena tenaga kerja produksi dikerjakan oleh anggota yang telah masuk dalam harga jual barang yang dimasukan pada kelompok.  Sedangkan tenaga kerja yang diperlukan oleh kelompok sebagai pengelola usaha hanya 2 orang yaitu sebagai pengumpul hasil produksi anggota dan pembelian bahan baku maupun pencatatan, dengan sisitem harian dengan gaji 17.500 per hari jumlah hari kerja 25 hari total hari/tahun 300 hari dengan total gaji ± Rp 10.500.000.

IV.               ASPEK ORGANISASI DAN SDM
4.1.           Umum
Usaha kerajinan dari hasil pertanian diantaranya adalah bambu  sudah cukup lama berkembang dimasyarakat dusun Cisitu desa Sukasari, malah dusun tersebut menjadi salah satu sentra kerajinan, salah satunya rak sepatu.   Dengan dasar seperti itu kerena semua merupakan para petani maka masyarakat dusun cisitu yang bergerak dibidang usaha kerajinan tersebut merintis usaha dengan tergabung dalam suatu kelompok , yaitu Kelompoktani Pengolah Hasil Pertanian Mekar Sawargi yang disingkat KPHP Mekar Sawargi pada bulan Pebruari 2005 yang beranggotakan 55 anggota.  Dan KPHP Mekar Sawargi merupakan kelompok yang ada dalam naungan atau salah satu kelompok yang tergabung dalam Koperasi Tani Mukti Mandiri Mekar Sawargi yang berbadan hukum No : 192 / BH / KDK /10.13 / III / 2000
4.2.           Struktur organisasi
Untuk struktur organisasi usaha kerajinan hasil olahan pertanian yaitu sebagai perusahaan dibawah kopersai tetapi pengelola produksi dilakukan oleh Kelompok Pengolah Hasil Pertanian Mekar Sawargi (KPHP Mekar Sawargi), Struktur organisasi sebagai berikut.
Tingkat koperasi atau perusahaan struktur organisasi sebagai berikut :
Jabata
Uraian Tugas
Gaji
Tahun
Ketua
Memberikan kebijakan dalam menjalankan koperasi
-
-
Bendahara
Bertanggungjawab terhadap keuangan usaha kerajinan
-
-
Sekretaris
Mencatat segala sesuatu operasinya koperasi
-
-
Seksi usaha
Bertanggungjawab atas segala usaha koperasi
-
-

Pengelola usaha atau produksi, dengan struktur organisasi sebagai berikut :
Jabata
Uraian Tugas
Gaji (Rp)
Tahun (Rp)
Ketua
Memberikan kebijakan dalam produksi kerajinan
17.500
5.250.00
Bendahara
Bertanggungjawab terhadap keuangan usaha kerajinan


Sekretaris
Mencatat segala sesuatu selama produksi berlangsung
17.500
5.250.00
Anggota
Bagian yang menjalankan dan membuat produk kerajinan
-
-

3.4.           Perlengkapan kantor
Jenis biaya umum operasionl
Total
Alat tulis kantor
15.000/bulan
TOTAL/tahun
180.000

V.                 PENUTUP
            Demikian proposal ini kami buat, berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan rencana usaha kelompok, serta mudah-mudahan upaya bantuan modal kerja ini dapat perhatian pemerintah melalui bantuan kredit modal kerja guna mendukung kegiatan para petani dalam mengelola usaha taninya.  Atas segala perhatiannya kami sampaikan ucapan terimakasih.

                                                                               Sukasari,  Maret 2009
                                                                               Ketua Kelompok Tani                                     
                                                                           Pengolah Hasil Pertanian                                    
                                                                                    Mekar Sawargi                                                    

 
                                                                                         Toto                                                      


Lampiran :
  1. Biaya Proyek    
  2. Proyeksi Laba Rugi
  3. Proyeksi Arus kas
  4. Proyksi Nraca
  5. Ringkasan Proyek

0 komentar:

Post a Comment

Anda terbantu dengan materi ini, atau anda punya pengalaman lain tentang materi ini mari kita sering informasi dengan berkomentar di bawah ini, komentar anda merupakan guru bagi saya